Walhi Kalbar Dorong Anak Muda Pantau Restorasi Gambut

Main Posts Background Image

Main Posts Background Image

Wednesday, August 31, 2022

Walhi Kalbar Dorong Anak Muda Pantau Restorasi Gambut

Walhi Kalbar Dorong Anak Muda Pantau Restorasi Gambut. Ilustrasi gambut freepik.com

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Kalimantan Barat melaksanakan Pelatihan Pemantauan Restorasi Gambut yang melibatkan sejumlah anak muda. Sebanyak 14 peserta mahasiswa yang berasal dari kampus Universitas Tanjungpura dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak mengikuti pelatihan di Ruang Keriung, Hotel Aston Pontianak pada 18 sampai denggan 20 Maret 2022.

Direktur Eksekutif Walhi Kalimantan Barat, Nikodemus Ale menyebut bahwa ada 7 provinsi di Indonesia yang menjadi target restorasi gambut yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Papua. Peristiwa kebakaran hutan yang banyak terjadi di kawasan gambut menurutnya tanggung jawab pemulihannya berada di tangan perusahaan. Untuk memastikan perusahaan melaksanakan tanggung jawabnya, perlu ada pihak yang melakukan kontrol – dalam hal ini Walhi Kalbar, untuk melihat sejauh mana upaya restorasi gambut oleh perusahaan.

“Apakah kepatuhaan ini berjalan dengan baik dan apakah dalam proses restorasi ini berjalan baik? Negara tidak bisa mengetahuinya, makanya ada pemantauan untuk melihat apakah restorasi ini berjalan dengan baik, itu pihak ketiga (Walhi Kalbar) yang melakukan pemantauan dan menyapikan hasil pemantauan kepada negara. Kenapa gambut ini mau kita pantau? Karena gambut merupakan isu seksi khususnya di Indonesia,” jelasnya saat memberikan sambutan (18/03).

Lebih lanjut, Niko menyebut bahwa tujuan pemantauan tersebut diantaranya; pertama, memperluas jaringan kelompok muda dan mahasiswa dalam pelibatan pemantauan isu lingkungan hidup, kedua meningkatkan pengetahuan pemahaman kelompok muda untuk memahami ekosistem gambut dan tanggung jawab restorasi gambut, ketiga memberi pembekalan kepada peserta tentang cara melakukan pemantauan restorasi dan karhutla dan keempat memberi pembekalan kepada peserta tentang teknik menyampaikan hasil pemantauan restorasi gambut.

Selain itu, Niko berharap agar aktivitas pemantauan yang akan dilakukan bisa berkontribusi bagi negara. “Bagaimana kita mengemas informasi untuk disampaikan ke negara ini yang menjadi penting. Kita berharap melalui proses fasilitasi yang dilakukan, bisa membawa kegiatan ini menghasilkan sesuatu yang bisa disampaikan ke publik terkait pengelolaan gambut di Kalbar. Selamat mengikuti pelatihan. Melalui kegiatan selama 3 hari ini, berharap peserta bisa menyerap ilmu yang akan disampaikan oleh fasilitator yang nantinya bisa terapkan ketika terjun kelapangan langsung,” pungkas Niko.

 

Kegiatan pelatihan dipandu oleh Joko Waluyo selaku fasilitator yang dibantu oleh Ronny Christantoro selaku Trainer yang dilangsungkan selama 3 hari ini, memberikan berbagai informasi terkait gambut, kebijakan restorasi, sejarah karhutla, status kerusakan dan prioritas pemulihan gambut di Indonesia, serta perencanaan restorasi gambut di Kalimantan Barat. Di samping itu, peserta juga dibekali dengan teknik pemantauan gambut dengan menggunakan aplikasi pemantauan sederhana seperti Avenza Maps dan OsmAnd.

 

Untuk mengoptimalkan kemampuan dalam menggunakan aplikasi tersebut, para peserta diajak untuk praktek pemantauan di sekitar area Kota Pontianak dengan membagi menjadi 7 kelompok yang setiap kelompoknya terdiri atas 2 orang. Setiap kelompok melalui pelatihan ini diberikan titik koordinat yang harus dikunjungi. Apabila sudah sampai di titik koordinat yang dimaksud, peserta harus mengambil foto empat arah menuju objek bangunan menggunakan aplikasi Avenza Maps. Sementara itu, aplikasi OsmAnd digunakan untuk menemukan rute paling mudah dan tercepat menuju titik koordinat.

 

Salah satu peserta, Tri Pandito Wibowo merasa bahwa pelatihan ini membuatnya mampu memahami konsep restorasi sebagai upaya pemulihan ekosistem gambut yang terdegradasi. Ia juga berharap agar ke depan pelatihan serupa bisa dilaksanakan agar masyarakat bisa mengetahui tentang aktivitas restorasi gambut.

 

“Terima kasih kepada Walhi Kalimantan Barat yang sudah memberikan ruang untuk saya belajar mengenai restorasi gambut, semoga pelatihan mengenai restorasi gambut dapat dilakasanakan agar masyarakat lebih mengetahui restorasi gambut, sebab isu lingkungan dan restorasi lahan gambut merupakan tanggung jawab kita bersama,” jelas Bowo saat dihubungi melalui WhatsApp (24/06).

[Tim WK/MA]

Error 404

Halaman yang Anda cari, tidak dapat ditemukan. Anda mungkin telah salah mengetik alamat atau Anda mungkin telah menggunakan tautan yang kedaluwarsa.

Kembali ke Home