Melalui rangkaian audiensi tersebut yang diterima langsung
Pj Bupati Mempawah Bapak Ismail, Walhi Kalimantan Barat sekaligus mencoba
mengkonfirmasi langkah yang akan dilakukan pemerintah bila hal tidak diinginkan
terjadi akibat hadirnya PT. BAI di wilayah lanskap Sungai Kunyit di kabupaten
Mampawah.
Direktur Walhi Kalimantan Barat, Hendrikus Adam menyampaikan
bahwa pihaknya mencatat potensi dampak lingkungan dan pelanggaran hak asasi
manusia bila perusahaan tersebut beroperasi.
“Kami sampaikan terima kasih kepada Bapak Pj Bupati Mempawah
yang berkenan menerima kami. Melaui kesempatan baik ini, dikomunikasikan
kemungkinan apa yang akan dilakukan bila terjadi hal yang tidak diinginkan kami
rasakan perlu dilakukan” jelas Hendrikus Adam.
Walhi Kalbar pun mencoba mengkonfirmasi dengan menyampaikan
agar meminta penjelasan terkait penataan dan pembuangan limbah lumpur merah
dari hasil bayer yang dihasilkan bila perusahaan tersebut berjalan. Bagaimana teknologi pengolahan limbah, lokasi
pembuangan dan lainnya.
“Kita nanti akan panggil perusahaan seperti apa pembuangan
limbahnya” ungkap Ismail, Pj Bupati Mempawah.
Pj Bupati Mempawah pun menyampaikan terima kasih atas apa
yang Walhi Kalbar sampaikan. Selama ini pihaknya belum mendapat informasi
mengenai penanganan limbah dari operasional perusahaan yang menjadi program
strategis nasional tersebut.
Adapun kehadiran Walhi Kalbar melalui audiensi juga untuk
menyampaikan undangan diskusi terfokus yang dalam waktu dekat yakni pada 12
Juli 2024 akan dilangsungkan untuk menggali lebih dalam pandangan para pihak
untuk keluar dari potensi dampak atas operasional perusahaan.
Melalui audiensi yang dilakukan Walhi Kalimantan Barat juga
menyerahkan buku komik “Orang-orang Sabar Bubu, Penjaga Tanah Leluhur” dan
Kronik kehadiran perusahaan perkebunan kayu serta kaos bertulisan ‘Keadilan
Ekologis’. Penyerahan souvenir tersebut sebagai symbol untuk mengingatkan agar
hal tidak diinginkan sebagaimana dialami warga korban perkebunan kayu di
Ketapang tidak dialami warga di sekitar lanskap Sungai Kunyit akibat hadirnya
PT BAI.